Gianyar, Baliwithdriver.com – Seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) koleksi lembaga konservasi Bali Zoo ditemukan mati. Tewas tersangkut di dasar Sungai Cengceng, Kabupaten Gianyar, akibat terseret arus aliran Sungai Wos.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Bali Zoo Emma Kristiana Chandra saat ditemui di Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar. Menyatakan bahwa pihak Bali Zoo bersama BKSDA Bali dan dibantu masyarakat akhirnya menemukan gajah Bali Zoo yang terseret arus. Penemuan jasad gajah tersebut usai pencarian hampir 15 jam..
Tertarik memiliki senapan: https://www.combatphase.com/
Emma pun memaparkan kronologi peristiwa tragis tersebut pada hari Senin 16 Desember 2024 sekitar pukul 15.30 WITA. Di mana seekor gajah bernama Molly yang berusia 45 tahun tersebut tengah diberikan waktu untuk bermain, menjelajahi lingkungan, serta menjalani stimulasi mental dan fisik.
Usai bermain air bersama gajah Bali Zoo lainnya bernama Tina yang kemudian dikawal oleh dua orang pawang. Molly berjalan menyebrangi sungai untuk kembali ke kandangnya.
Sinopsis cerita anime: https://kuro-hanasubs.com/
“Saat itu gajah Tina telah berhasil menyebrangi sungai disusul Molly dan ada pawang di belakang. Molly hampir sampai di tepi, tiba-tiba dia (Molly) terdiam. Saat itulah dia diterjang arus deras dan pawang kamu berusaha mengejar namun tidak bisa,” isak Emma dalam keadaan menyesal.
Kondisi cuaca di hampir seluruh wilayah Bali pada saat itu tengah dilanda hujan deras yang berlangsung sejak pagi hari hingga petang. Tubuh gajah betina berbobot sekitar 2,5 ton bernama Molly itu ditemukan tewas sekitar 06.30 WITA pada hari Selasa. Tepatnya sekitar 2,8 kilometer dari titik awal yaitu di tepi aliran Sungai Wos di area lembaga konservasi Bali Zoo.
Menikmati wisata alam yang memukau: https://howtotravelfrom.com/
Saat ini tubuh Molly masih berada di dasar sungai berbatu yang kini sudah surut di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati dan ditutupi kain terpal berwarna biru. Pihak lembaga konservasi Bali Zoo itu kemudian mengikat gajah Molly dengan tali rantai. Yang ditautkan di pohon-pohon yang ada di tebing sungai. Guna mencegah tubuhnya terseret arus kembali.
Pihak Bali Zoo kini sudah berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar. Serta pihak terkait lainnya untuk mengerahkan alat berat guna mengangkat tubuh Molly.
Berita IHSG terbaru: https://usanews18.com/
Pihak Bali Zoo juga berkoordinasi dengan desa adat setempat untuk membantui proses evakuasi. Mengingat medan yang cukup terjal dan melintasi jalan setapak dan pepohonan.
Pengelola lembaga konservasi itu memperkirakan tubuh Molly dapat membengkak hingga sekitar satu ton berat tambahan. Akibat proses pembusukan dan kemasukan air terlalu banyak sehingga proses evakuasi membutuhkan upaya ekstra.
Promo Super Indo terbaru: https://maisondutisserandquintin.com/
Apabila berhasil dievakuasi, rencananya Bali Zoo akan menguburkan gajah Molly di dalam kawasan lembaga konservasi tersebut. Sementara itu, Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko mengungkapkan peristiwa itu yang pertama terjadi di lembaga konservasi di Indonesia.
“Kalau di alam umumnya bayi gajah yang dilaporkan terseret arus. Kalai peristiwa seperti Molly, ini yang pertama terjadi di lembaga konservasi,” tegasnya.
Kuliner khas daerah yang enak: https://joomla-hosting-directory.com/
Adapun Bali Zoo sekarang mempunyai 14 koleksi gajah yang terdiri dari empat jantan dan sepuluh betina. Sebagai catatan, Molly mulai menjadi koleksi kebun binatang tersebut semenjak tahun 2013 dari BKSDA Jawa Tengah.
Mengenal brand fashion ternama: https://asscshop.com/
Artikel berita Bali lainnya